Liburan Seru Ala Sekdilu

Di penghujung bulan Mei 2014, kita disuguhi banyaknya warna merah yang menghiasi kalender akademik. Untuk mengisi liburan, Sekdilu 38 mengadakan kegiatan yang bertajuk “Sekdilu Fun Race.”  Konsep acara ini adalah setiap siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan masing-masing harus menyelesaikan misi serta menempuh garis finish yang terletak di Kebun Raya Bogor. Misi yang harus dijalani sangat beragam, ada yang memerlukan kekuatan pikiran, ada pula yang memerlukan kekuatan fisik. Kegiatan berlangsung dengan semarak, dari pagi hingga petang. Acara ini menambah keakraban antar Siswa Sekdilu 38 yang keesokan harinya kembali pada rutinitas menjalani pendidikan di Pusdiklat Kementerian Luar Negeri

Image

Gala Concert “Days of Culture of The Republic of Kazakhstan in Indonesia”

Sebanyak 21 orang dari Sekdilu 38 menghadiri Gala Concert yang merupakan salah satu bagian dari rangkaian puncak acara Days of Culture of The Republic of Kazakhstan in Indonesia. Acara tersebut diselenggarakan di Taman Ismail Marzuki (TIM) Art Centre. Gala Concert  tersebut terselenggara berkat kerja sama antara Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Days of Culture of The Republic of Kazakhstan in Indonesia dilaksanakan untuk memperingati 20 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Kazakhstan, Presiden Republik Kazakhstan, Nursultan Nazarbayez mengundang Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono untuk berkunjung ke Astana, Kazakhstan. Kunjungan kenegaraan ini memberi arti strategis dalam peningkatan kerjasama antar kedua negara, terutama di bidang kebudayaan yang ditindaklanjuti dengan ditandatanganinya nota kesepahaman di bidang kebudayaan sekaligus diselenggarakannya festival budaya Indonesia di Kazakhstan. Oleh karena itu, Presiden Kazakhstan mengambil inisiatif untuk menyelenggarakan festival budaya Kazakhstan di Indonesia.

Gala Concert dimulai pada pukul 19.00 WIB hingga 22.00 WIB di gedung berkapasitas 1200 tempat duduk. Penonton yang hadir berasal dari berbagai profesi, diantaranya:  staff diplomatik, pelajar,  tenaga pengajar, serta pegawai negeri sipil. Gala Concert  terselenggara dengan baik dan menampilkan berbagai pertunjukan budaya Kazakhstan yang menarik, bahkan diantaranya memasukkan unsur kebudayaan Indonesia, yakni lagu Indonesia Pusaka dan Jali-jali. Diluar tempat diselenggarakannya Gala Concert, para pengunjung dapat menikmati berbagai foto mengenai Kazakhstan, yakni pemandangan, kota, sertaaktivitas masyarakat  Kazakhstan.

Image

Turnamen Bulutangkis Sekdilu 38

Sebagai salah satu unit dari divisi Olah Raga, club bulutangkis secara berkala mengadakan turnamen bulutangkis. setelah turnamen antar kelas A dan B Sekdilu 38, kali ini pertandingan diselanggarakan antar kelas bahasa PBB. Nomor yang akan dipertandingkan adalah Single Putra, Single Putri, Ganda Putra, serta Ganda Campuran. Turnamen diikuti oleh perwakilan dari kelas bahasa Perancis, Arab, Rusia, Spanyol,  Mandarin, dan Inggris.

Image

 

Image

Image

Image

Senin yang Indah di Sekdilu 38

Sekdilu 38 memiliki berbagai cara untuk mengisi waktu luang di awal minggu. Setelah aktivitas pendidikan selesai, ada dua unit kegiatan yang diselanggarakan secara rutin di hari senin. Pertama adalah capoeira yang dilaksanakan setiap sore mulai pukul 16.30. ekstrakurikuler capoeira dipimpin oleh Yuvi Shandy yang akan selalu siap membimbing rekan-rekan Sekdilu 38 yang berminat untuk belajar lebih jauh mengenai capoeira.

Image

Yuvi bergabung ke dalam grup capoeira, Brincadera cabang Bandung sejak SMA kelas 2 hingga lulus SMA. Yuvi juga telah mengikuti berbagai ujian kenaikan level yang diselenggarakan di Gedung Gelora Muda Bandung.

Image

Image

Menjelang malam,tepatnya pukul 19.30 WIB rekan-rekan yang tergabung dalam Model of United Nations (MUN) mengadakan simulasi sidang seperti yang terjadi di PBB. MUN club dipimpin oleh Dimas Muhammad dan Cindy Nur fitri. Terkadang MUN club juga mendatangkan honorable guest yang akan bertindak sebagai chairman dalam simulasi sidang. Chairman dalam MUN Sekdilu 38 antara lain: I Made Diangga Adika Karang dan Vladimir Igantius Randy.

Image

Semua yang bertindak sebagai pemimpin MUN dan Chairman di MUN club Sekdilu 38 telah berpengalaman mengikuti perlombaan MUN  tingkat internasional dan memiliki prestasi yang membangakan.

sindy fix

Cindy Nur fitri pernah mengikuti berbagai perlombaan MUN tingkat nasional maupun internasional dan berperan sebagai Director sebanyak dua kali.  Ajang MUN yang pernah diikuti Cindy antara lain:

  • Director of UNICEF on High/Scope MUN 2009, Jakarta
  • Ast. Director of WTO on Asia Pacific MUN Conference 2010, Sydney
  • Delegate of GA on The European Int’l MUN 2009, The Hague

dimas fix

Sebagai koordinator MUN Sekdilu 38, pengalaman Dimas Muhammad dalam ajang MUN memang sudah tidak diragukan. Berikut ini adalah beberapa ajang MUN yang pernah diikuti oleh Dimas:

  • Best delegate on Indonesia MUN 2011
  • Best delegate on JOINMUN 2012
  • Outstanding delegate on Indonesia MUN 2010

made n sindy

I Made Diangga Adika Karang juga memiliki banyak prestasi dalam MUN. Dari beberapa ajang MUN yang telah diikutinya, seperti Harvard MUN 2011, Jogjakarta MUN 2012, UNSC, IMUN, NTUMUN, Made memperoleh beberapa awards sebagai berikut:

  • Honorable Mention in Indonesia Model United Nations (IMUN) 2011
  • ARF committee, representing People’s Rep of China
  • Honorable Mention in Jakarta MUN 2012, European Union Council, representing Denmark
  • Distinguished Delegation in Asia Pacific MUN 2012, Bangkok, unesco representing
  • Best Delegate in President Univ MUN 2012, Human Rights Council, representing Mexico
  • Honorable Mention in NTUMUN 2013, Singapore, human rights council, representing Singapore

randy

Vladimir Igantius Randy juga memiliki banyak pengalaman dalam MUN, baik sebagai peserta maupun penyelenggara ajang MUN di Indonesia. Berikut ini adalah beberapa ajang MUN yang pernah diikuti Randy :

  • Delegate  on Harvard WorldMUN 2011, Singapore
  • Head Delegate  on Harvard WorldMUN 2012, Vancouver, British Columbia, Canada
  • Delegate for the Harvard National MUN 2013

Selain memiliki mentor yang kompeten di bidangnya, peserta MUN juga difasilitasi dengan pemilihan Motion yang dibahas dalam MUN.  Motion biasanya berupa isu global atau isu terkini yang menarik. Cara pemilihan isu yang menarik, membuat jalannya simulasi berlangsung dengan semarak.

Image

Image

Pemilu: Diplomasi Rakyat Indonesia

Image

Oleh : Hernawan Bagaskoro Abid

Pemilihan umum (Pemilu) sudah di depan mata. Pada tanggal 9 April 2014, rakyat Indonesia akan memilih wakil-wakil mereka yang akan menduduki kursi legislatif baik pusat maupun daerah. Pileg lalu akan disusul dengan Pilpres pada tanggal 9 Juli 2014. Parpol pun berharap-harap cemas menanti siapa yang akan mendapatkan kursi di parlemen dan siapa yang akan terlempar dari Senayan, siapa yang dapat menembus ambang batas parlemen dan ambang batas pencalonan presiden, dan siapa yang tidak. Pemilu memiliki arti yang penting bukan hanya bagi politik dalam negeri Indonesia, akan tetapi juga bagi politik luar negeri (polugri) kita. Pemilu adalah wujud nyata dari konsep demokrasi kekinian untuk melakukan suksesi kekuasaan negara. Proses Pemilu yang baik dapat dilihat dari segi keamanan, partisipasi, dan kejujuran.

Keamanan berarti setiap pemilih, panitia pemilihan dan semua komponen bangsa yang terlibat dalam pemilu terjamin keamanannya. Oleh karena itu kasus bentrokan antar simpatisan dan bahkan kekerasan bersenjata sebagaimana yang terjadi di Aceh wajib diminimalisir, kalau bisa dihilangkan. Keamanan yang terjamin mengindikasikan bahwa aparatus negara dapat menjalankan tugasnya secara baik, tidak memihak dan profesional. Investor dari berbagai penjuru dunia akan memiliki kepercayaan diri yang tinggi untuk melakukan investasi  dengan keyakinan bahwa aparatus negara berjalan dengan baik dalam menciptakan ketertiban nasional. Bagi investor, ketertiban sosial dan keamanan adalah prasyarat investasi. Tidak ada investor yang mau pabrik yang mereka bangun dihancurkan oleh aksi anarkis massa yang, misalnya, mengamuk karena parpol yang mereka dukung kalah dalam pemilu. Bisa anda bayangkan berapa banyak orang yang akan kehilangan pekerjaan karena hal tersebut?

Dalam hal partisipasi, antusiasme masyarakat adalah cerminan dari proses Pemilu yang baik. Pemilu pertama republik ini pada tahun 1955 dipuji oleh dunia internasional sebagai pemilu yang sukses karena antusiasme dan partisipasi masyarakat yang tinggi tanpa disertai paksaan dari rezim untuk berpartisipasi. Tingkat partisipasi masyarakat pada saat itu mencapai 87,65%. Indonesianis terkemuka, Herbert Feith menyebutnya sebagai pemilu yang paling demokratis. Sebagai negara yang baru saja merdeka, kesuksesan pemilu menjadi buah bibir negara-negara Barat pada saat itu.

Kejujuran diperlukan bagi Parpol, KPU, caleg, capres, dan semua pihak yang bersaing maupun penyelenggara pemilu untuk menjauhi kecurangan dalam pemilu. Ketidakjujuran dari pihak-pihak yang terlibat dalam pemilu dapat menyebabkan hilangnya kepercayaan yang berujung pada keributan. Sekali saja ada pihak yang curang dalam pemilu, terutama pihak penyelenggara, maka akan timbul ketidakpercayaan atas pemilu berikutnya. Efeknya? Orang akan lebih memilih untuk turun ke jalan daripada menuju bilik suara.

Proses pemilu yang berjalan baik dengan pelaksanaan ketiga hal diatas akan menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia sudah memiliki kesadaran politik untuk menyuarakan hak mereka melalui instrumen demokrasi yang tepat berupa pemilu. Untuk menghukum mereka yang gagal dan memberi kesempatan kepada mereka yang dianggap mampu melalui bilik suara. Dunia internasional akan melihat bahwa masyarakat kita sudah dewasa secara politik (politically mature). Kedewasaan politik untuk menyuarakan pendapat melalui jalur yang konstitusional adalah barang yang mewah di negara-negara berkembang. Krisis berkepanjangan di Mesir dan Thailand adalah contoh hipotesis dari ketidakdewasaan politik masyarakat yang tidak memiliki iktikad untuk menyelesaikan perbedaan pendapat melalui jalur yang konstitusional. Selain tidak saling percaya satu sama lain, mereka juga tidak mempercayai instrumen demokrasi berupa pemilu. Di Thailand dan Mesir misalnya, rezim hasil pemilu dijatuhkan untuk diganti dengan rezim lain yang lalu dijatuhkan juga, baik melalui pemilu atau tidak. Kelompok satu dengan yang lainnya bergantian turun ke jalan untuk menjatuhkan rezim yang sedang berkuasa.

 

Keteladanan demokrasi

Kesuksesan pemilu akan menunjukkan bahwa Indonesia telah dalam tahapan “lepas landas” dalam konteks demokrasi. Sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, sekaligus negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia adalah contoh nyata bahwa demokrasi dan Islam “bukan tidak kompatibel” (non-incompatible). Hal ini merupakan antitesis dari simpulan Huntington mengenai “benturan peradaban”. Efek kesuksesan pemilu akan berimbas pada banyak hal dalam polugri dan diplomasi Indonesia. Dari sudut pandang ekonomi, citra yang baik akan memudahkan diplomasi ekonomi kita dalam usaha menggiring investasi ke Indonesia. Indonesia bisa mengambil keuntungan dari instabilitas politik di Thailand untuk membujuk para investor memindahkan investasinya ke negara yang lebih terjamin keamanannya. Investasi ekonomi akan menyediakan lapangan pekerjaan yang berlimpah di seluruh penjuru nusantara, termasuk alih teknologi dan keahlian. Jangan pula melupakan ceruk pariwisata yang tercipta dari krisis di negeri Gajah Putih tersebut.

Dalam kacamata geopolitik regional dan internasional, Indonesia menunjukkan bahwa kita bukan hanya sukses menjadi penyelenggara forum internasional seperti APEC atau BDF (Bali Democracy Forum), akan tetapi juga berhasil memberi teladan bagi negara lain di ASEAN, Timur Tengah bahkan Eropa dan AS mengenai praktik nyata kehidupan demokrasi di Indonesia dengan pemilu yang lancar. Lihatlah, disaat negara lain seperti Suriah, Mesir, Thailand hingga Ukraina berkutat dengan konflik tak berkesudahan, Indonesia menyuguhkan tontonan demokrasi yang ciamik. Dengan keteladanan demokrasi, suara Indonesia akan lebih didengar dan dihargai dalam berbagai forum regional dan internasional. Hal ini akan memudahkan para diplomat kita untuk mendapatkan dukungan dari komunitas internasional dalam berbagai isu terkait kepentingan nasional kita. Bagaimana mungkin suatu negara akan berharap untuk dapat didengar suaranya ketika ia tidak becus dalam menjalankan urusan dalam negerinya, termasuk pemilu? Mengutip Richard Haas, “foreign policy begins at home” – politik luar negeri dimulai dari negeri sendiri.

Dengan menggunakan hak sebagai warga negara di dalam bilik suara, para pemilih sudah berkontribusi secara langsung dalam membangun citra positif Indonesia di mata dunia. Dus, para pemilih secara otomatis telah menjadi duta-duta bangsa karena menjadi bagian dari diplomasi Indonesia di dunia internasional dengan menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara besar yang beradab, dewasa dan teladan dalam berdemokrasi. Oleh karena itu, Pemilu 2014 yang lancar diharapkan akan dapat memberikan manfaat bagi Indonesia – baik di dalam, maupun di luar negeri.

 

Artikel ini telah dimuat pada surat kabar Media Indonesia http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/04/10/ArticleHtmls/Pemilu-Diplomasi-Rakyat-Indonesia-10042014012021.shtml?Mode=1

Pembukaan Diklat Sekdilu Angkatan 38, PKKRT Angkatan 8, dan PK angkatan 5

Pada tanggal 5 Mei 2014 Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia secara resmi mengadakan Pembukaan Diklat Sekdilu angkatan 38, PKKRT angkatan 8, dan PK angkatan 5. Berikut ini adalah beberapa gambar yang berhasil diabadikan dalam kegiatan tersebut.

ImageWakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia  Menyampaikan Pidato Sekaligus Membuka Diklat Sekdilu,PKKRT, dan PK

Image

Penampilan Swarna Dwipa Nusantara Menyanyikan Lagu Indonesia Jaya dan Bagimu Negeri

Image

Foto Bersama Sekdilu Angkatan 38

 Sumber gambar: http://www.kemlu.go.id/Pages/PhotoDisplay.aspx?IDP=8779&l=id#4

Widyakarya, Seminar dan Gala Dinner Sekdilu 38

Setelah rangkaian persiapan yang cukup panjang, perjalanan Sekdilu 38 menuju Yogyakarta dan Surakarta pun dimulai. Sekdilu 38 bersiap untuk berangkat dari asrama pukul 05.00 WIB. Kami bertolak dari Bandara Internasional Soekarno Hatta dan sampai ke Bandara Internasional Adi Sucipto pukul 10.00 WIB. Setibanya di Yogyakarta, kami bergegas menuju Candi Borobudur. Sebelum sampai ke Candi, kami juga menyempatkan diri untuk singgah dan bersantap di salah satu rumah makan yang ada di dekat kompleks Candi.

 Image

Setelah makan siang selesai, kami melanjutkan perjalanan menuju Candi Borobudur. Kedatangan kami disambut rinai hujan yang cukup deras,namun tidak menyurutkan langkah kami untuk menjelajahi kompleks Candi saat hujan mulai reda. Sekdilu 38 dibagi kedalam beberapa kelompok dan didampingi oleh pemandu wisata yang menjelaskan tentang sejarah Candi Borobudur.Image

Setelah mengunjungi Borobudur,kami melanjutkan perjalanan ke Kota Surakarta menuju tempat penginapan dan beristirahat. Keesokan harinya,  berlangsung kegiatan reborn di hotel mulai pukul 08.00 WIB hingga 21.00 WIB. Reborn adalah pelatihan untuk mengenali diri sendiri,melatih jiwa kepemimpinan, serta kekompakan dalam tim. Rangkaian acara keesokan harinya adalah seminar yang dilaksanakan di Universitas Gajah Mada. Empat orang perwakilan dari Sekdilu 38 yang terdiri atas Budi Kurniawan, Dimas Muhammad, Lutfi Jatmika, dan Shiela Rizqia memaparkan materi bersama perwakilan dosen-dosen dari Universitas Gajah Mada. Seminar dihadiri oleh mahasiswa jurusan hubungan internasional yang berasal dari berbagai universitas yang ada di Yogyakarta.

Image

Image

Setelah seminar selesai, Sekdilu 38 menghadiri pelatihan table manner hingga pukul 15.30 dan melakukan perjalanan untuk menyaksikan Sendratari Ramayana di Candi Prambanan. Kegiatan ditutup dengan kembali menuju Surakarta di malam yang sama. Pukul 24.00 semua siswa beristirahat untuk menjalani kegiatan keesokan harinya.

Kegiatan hari berikutnya adalah kunjungan ke Musium Batik Danar Hadi, PT Sritex Tbk, dan Gala Dinner. Saat mengunjungi workshop Danar Hadi, Sekdilu 38 melihat secara langsung seluruh proses pembuatan batik tulis dan cetak. Sekdilu 38 dibagi kedalam beberapa kelompok dan didampingi oleh seorang staf museum yang memandu Sekdilu 38  saat mengunjungi workshop.

Image

Dari Musium Batik Danar Hadi, Sekdilu 38 bertolak menuju Sukoharjo untuk mengunjungi Pt Sritex Tbk,  perusahaan tekstil terbesar di Asia Tenggara. Produksi garmennya rata-rata 24 juta potong per tahun yang didistribusikan ke 40 negara. Sritex mengerjakan busana pesanan label ternama, antara lain Uniqlo, Zara, JCPenney, New Yorker, Sears, serta untuk jaringan Walmart. Sritex juga memproduksi seragam militer yang diekspor ke 30 negara sejak tahun 1994, di antaranya negara-negara anggota North Atlantic Treaty Organization, selain untuk TNI/Polri. Setelah mengunjungi Sritex, Sekdilu 38 kembali ke hotel untuk melakukan perisapan Gala Dinner.

Acara  Gala Dinner merupakan pagelaran seni dan pemilihan Caraka – Cariki, duta Sekdilu 38.  Beberapa orang tua dari siswa Sekdilu 38 hadir sebagai undangan dalam Gala Dinner. Acara ini  dipersiapkan oleh Sekdilu 38 untuk menampilkan berbagai jenis hiburan,mulai dari paduan suara, tarian tradisional, band, hingga stand up comedyGala Dinner  dibuka dengan penampilan Swarna Dwipa Nusantara yang membawakan lagu tradisional dari daerah sumatera utara.

Image

Swarna Dwipa Nusantara tampil dengan maksimal dan harmonisasi nada yang prima. Setelah Swarna Dwipa Nusantara menampilkan lagu tradisional dari suku Batak, kesenian yang disuguhkan berikutnya adalah Tarian Nandak, yang merupakan tarian Betawi kontemporer. Beberapa gerakan tarian Nandak Sekdilu 38 berasal dari tarian Betawi “Nandak Ganjen” yang kemudian digabungkan dengan cha-cha.

Image

Dalam Gala Dinner juga ditampilkan tarian Cendrawasih yang berasal dari Bali

Image

Tarian tradisional yang tampil berikutnya adalah tari saman.

Image

Selain tarian tradisional, Sekdilu 38 juga menampilkan duet Shiela dan Arif yang menyanyikan sebuah lagu dalam bahasa Arab.

Image

Duet Aldamayo & Evelyn

j23

Puncak gala dinner adalah pemilihan Caraka – Cariki Sekdilu 38 dan ajang talent show Caraka – Cariki .

Image

Sekdilu 38 juga menampilkan Alfons yang merupakan praktisi stand up comedy di Sekdilu 38

Image

Penampilan Band Mighty Degree membawakan lagu “Sekdilu 38”

Image

Acara diakhiri dengan foto bersama dengan Direktur Sekdilu dan staf UPT Sekdilu

Image

Keesokan harinya Sekdilu 38 kembali ke Jakarta pada hari Kamis sore, dan pada hari Jumat siang Sekdilu 38  bersiap-siap untuk melakukan gladi kotor dalam  Pembukaan Diklat Sekdilu 38 oleh Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia.

Setelah Lulus Tes Kemlu

Apa yang terjadi setelah kami lulus tes CPNS Kemlu?  Bagi rekan – rekan yang ingin mengetahui aktivitas yang terjadi di balik pagar Pusdiklat Kementerian Luar Negeri, kami akan berbagi gambaran umum aktivitas yang kami lakukan sejak memasuki asrama hingga berjalannya proses  pendidikan.

Setelah dinyatakan lulus pada malam tahun baru, kami diminta menunggu instruksi lebih lanjut terkait prosedur  untuk memasuki asrama dan Diklat Prajabatan CPNS. Kami memasuki asrama pada tanggal 5-6 Februari 2014. Asrama kami dikenal dengan sebutan Wisma Ahmad Soebardjo. Saat memasuki asrama, pihak UPT Pusdiklat telah menentukan penempatan asrama. Kamar yang kami tempati, ada yang berupa flat dan ada juga yang seperti deluxe room sederhana. Fasilitas yang ada di flat adalah livingroom, pantry, serta tempat untuk mengeringkan pakaian. Fasilitas yang ada di deluxe room memang tidak selengkap asrama lain, tetapi dilengkapi dengan water heater, terdapat lift, dan paling dekat dengan dining hall (kedekatan dengan  dining hall  adalah faktoryang paling menguntungkan). Baik kompleks asrama yang berbentuk flat maupun deluxe room sama – sama dilengkapi dengan ac di setiap kamar , mesin cuci di  kompleks asrama, lemari, meja belajar, tempat tidur, dan akses wifi.

Beberapa hari setelah memasuki asrama, diadakan Pembukaan Diklat Prajabatan yang dilanjutkan dengan kegiatan outbound untuk membangun kerja sama tim di antara kami. Kami berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda. 70 orang siswa sekdilu memiliki latar belakang pendidikan dan budaya yang beragam. Tentunya diperlukan suatu metode agar para siswa dapat berbaur dan  memperkuat solidaritas satu sama lain. Saat outbond, kami dikelompokkan dengan teman-teman dari PKKRT dan PK untuk memecahkan masalah bersama-sama dan membangun solidaritas satu sama lain. Setelah outbond selesai, kami menjalani diklat prajabatan selama dua minggu.

Pasca diklat prajabatan, kami mulai memasuki diklat Sekdilu. Setelah pembukaan diklat oleh Kepala Pudiklat dan Direktur Sekdilu, kami bersama-sama melakukan pemilihan ketua angkatan dan menyusun struktur organisasi angkatan. Ketua angkatan Sekdilu 38 adalah Rikianarsyi Arrasyidinta Naramanik Wiranto Putri dan  wakilnya adalah Muhammad Arif Ramadhan. Sekdilu 38 terdiri dari beberapa divisi: Divisi Pendidikan, Sosial, Olah Raga, Kerohanian dan Seni. Divisi pendidikan membawahi Debating Club, Model of United Nation Club, Research Guideline Team (bertugas memberikan gambaran umum mengenai materi yang akan dipelajari), dan Comic Team (bertugas membuat dan menerbitkan komik tentang profesi diplomat).

Divisi olah raga membawahi beberapa cabang olahraga, seperti : bulutangkis, futsal, tenis meja, kapoira, panahan, menembak, dan renang. Divisi sosial  memiliki wewenang untuk mengadakan event eksternal dan menjaga solidaritas angkatan, misalnya  memberikan kartu ucapan dan membuat event ulang tahun untuk siswa sekdilu. Divisi kerohanian mengadakan acara keagamaan dan perayaan hari-hari besar agama. Divisi seni membawahi tim paduan suara, tari bali, tari saman, dan tari betawi.

Aktivitas kami dari hari senin hingga jumat adalah pendidikan profesi  yang dimulai sejak pukul 08.00 WIB (untuk kelas Bahasa PBB sedangkan kelas lainnya dimulai pukul 08.30 WIB) hingga 16.30 WIB. Setiap hari selasa diadakan ekstrakrlikuler gamelan pada pukul 16.45 WIB. Ekstrakurikuler ballroom  dance dilaksanakan setiap hari rabu pada pukul 16.45 WIB. Setiap bulan, diadakan widyakarya baik di dalam Kota Jakarta, atau di luar Jakarta. Setelah widyakarya, siswa Sekdilu wajib memberikan laporan kegiatan. Pada dua bulan pertama, setiap siswa diberi tugas untuk membuat resume berita yang dikumpulkan sebelum kelas dimulai. Selain itu terdapat tugas mingguan berupa daftar pengetahuan yang baru didapat di kelas maupun diluar kelas dan pembuatan beberapa artikel terkait isu politik luar negeri dan dalam negeri Indonesia. Diluar kegiatan ekstrakulikuler gamelan dan ballroom dance terdapat beberapa unit kegiatan yang diselenggarakan secara mandiri oleh siswa sekdilu yang dapat dilihat pada tabel berikut:

Image

Itulah gambaran umum mengenai kegiatan yang kami laksanakan selama menjadi siswa Sekdilu 38 pada trimester pertama. Semua kegiatan,baik pendidikan dan ekstrakurikuler  sangat menarik dan membuka wawasan kami terhadap berbagai hal baru yang belum pernah kami coba sebelumnya.