Selalu Dihati

we are

 

Melihat ke belakang dan menertawakan kepatuhan, kejutan dan malu-malu

Derai tawa tertuang
Menit-menit tidur terbuang
Macam adonan kue lapis bertabur kismis, coklat bahkan kayumanis
Kemudian entah kenapa menjadi nikmat
Berpadu erat
Hangat melekat
Walau tak selamanya saling sepakat

Semangat tak habis walau kantong kerap menipis
Membiasakan diri agar realistis tanpa kehilangan siluet idealis

Jika pertemanan terdefinisi oleh prosa, mungkin lebih maha dari sebuah pisa
Dari hari pertama mengurai mimpi dan ambisi
Mencoba bersama
Meraba-raba irama
Diselang romansa dan drama
Mengakumulasi kepenatan tersisa
Tak henti berempati demi menggagah jiwa korsa

May this love stays forever
And we all could go together to get there

 

Karya : Andita Putri Purnama

Ulang Tahun Direktur Sekdilu

Sekdilu 38 mungkin menjadi satu-satunya yang mendapatkan kesempatan istimewa  merayakan hari Ulang Tahun Dua Direktur Sekdilu sekaligus. Di bulan Mei yang lalu, kami merayakan Ulang Tahun Bapak Ben Perkasa Drajat dan Bulan September ini kami merayakan Ulang Tahun Ibu Spica Tutuhatunewa.

IMG_17990122375980

Rangkaian perayaan Ulang Tahun Ibu Spica diawali dengan kejutan pemberian karangan bunga di meja kerjanya sebelum beliau sampai di kantor. Selanjutnya, beberapa hari kemudian, seusai kelas  Sekdilu 38 berkumpul di ruang makan dengan mematikan lampu di ruangan tersebut. Saat beliau datang, alunan lagu selamat ulang tahun diiringi suara keyboard menambah semarak suasana. Ruang makan semakin riuh saat semua anak bernyanyi beberapa buah lagu yang dipersembahkan untuk Ibu Spica. Tak lupa, beliau membagi kue ulang tahun dengan 3 orang dari Sekdilu 38 yang hari ulang tahunnya berdekatan.

Ibu Spica mengajarkan kami untuk selalu memberikan performa terbaik dan bekerja dengan hati yang tulus serta menjaga kekompakan. Beliau selalu mendampingi kami bahkan hingga larut malam saat melakukan persiapan acara ASEAN Fun Run 5K. Ibu Spica mengajari kami bahwa impian besar bisa terwujud dengan kesungguhan dan kerja sama. Bagi kami, tidak hanya sebagai Direktur, Ibu Spica juga teman dan mentor yang baik dalam membimbing kami untuk menjadi diplomat yang baik. Selamat Ulang Tahun Ibu Spica, Kiranya Tuhan Akan Senantiasa Memberi Kebahagiaan untuk Ibu.

Sebelum bersama Ibu Spica, selama 2 bulan pertama memasuki Sekdilu, kami dibimbing oleh Bapak Ben Perkasa Drajat yang mengajari kami untuk selalu mengetahui perkembangan informasi terkini serta menambah wawasan kami. Walaupun saat ini kita sudah jarang bertemu, kenangan bersama Pak Ben akan kami ingat selalu.

Kami merayakan ulang tahun Pak Ben di pagi hari. Greeting yang biasanya kami ucapkan kepada semua widyaiswara berganti menjadi nyanyian selamat ulang tahun kepada Pak Ben. Hal yang menarik adalah warna kado ulang tahun yang kami berikan adalah warna kesukaan beliau, sungguh kebetulan yang menyenangkan.

DSC_1100

Kami belajar dari dua orang hebat sekaligus, semoga kami bisa mengikuti jejak langkah keduanya, orang hebat pertama yang kami temui di Kementerian Luar Negeri.

Perpisahan Kelas Bahasa Spanyol, Perancis & Arab

If you talk to a man in a language he understands, that goes to his head. If you talk to him in his language, that goes to his heart

Ungkapan  yang dikatakan oleh Nelson Mandela tersebut menguatkan pandangan kami bahwa sebagai diplomat, akan jauh lebih baik agar kita dapat memahami maksud counterpart kita nantinya dengan mempelajari bahasa asing. Sangatlah wajar kiranya, apabila UPT Pusdiklat Kemlu memasukan Pelajaran Bahasa PBB dan Bahasa ASEAN kedalam kurikulum pendidikan.  Hari-hari belajar bahasa PBB kini telah usai. Kelas Bahasa Spanyol, Arab dan Kelas Bahasa Perancis mengadakan acara perpisahan. Kelas Bahasa Spanyol mengadakan perpisahan  Guru Bahasa Spanyol yang kembali ke negaranya. Kelas Bahasa Arab mengadakan acara makan siang bersama di restauran yang ada di Kota Depok, sementara kelas Bahasa Perancis menghadiri undangan makan siang di rumah Guru Bahasa Perancis yang  telah menyiapkan hidangan istimewa khas negara Perancis juga Indonesia.

IMG_17949422542160

IMG_19367176977715

Kelas Bahasa Spanyol

10644800_10203923245578013_7381665789718049284_n

Kelas Bahasa Arab

french

Kelas Bahasa Perancis

Sekdilu 38 Mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada seluruh pengajar  yang telah memberikan jalan bagi kami untuk berkomunikasi lewat hati melalui bahasa.

Penerimaan CPNS Kemlu 2014

Bagi rekan-rekan yang berminat untuk berprofesi sebagai  diplomat, tahun ini Kementerian Luar Negeri (Kemlu) membuka kesempatan untuk 100 orang lulusan Sarjana (S1) dan 50 orang lulusan Magister (S2) atau Doktor (S3) untuk bergabung menjadi bagian dari Kemlu yang akan mengisi  formasi CPNS Golongan III dan dididik menjadi Pejabat Diplomatik dan Konsuler (Diplomat). Informasi lebih lanjut, bisa dilihat  pada:  https://e-cpns.kemlu.go.id/

Best Luck Para Calon Sekdilu 39 ^^

 

??????????????????????????????????????

Taiji Grand Stage Show

10577119_10204104334555959_4439638086262331605_n

Sekdilu 38 menghadiri Pagelaran Kebudayaan Tiongkok bertajuk Taiji Grand Stage Show.  Pertunjukan tersebut bercerita tentang perjalanan seseorang untuk menemukan sumber energi baru, setelah menaklukan berbagai rintangan, akhirnya dia berhasil menemukan guru yang membeinya bola energi, yang menjadi sumber energi sang pengembara  yang juga menerapkan Taiji dlam kehidupannya.

 

 

Photo courtesy of: Restu Fajar A.

Lokakarya Penanganan Penyelundupan Manusia dan Migran Ireguler

Protecting, adalah salah satu dari “rukun diplomat.” Istilah tersebut sering kami gunakan untuk menyebut tanggung jawab profesi diplomat yang tertera dalam Konvensi Wina 1961 tentang Hubungan Diplomatik. Banyak yang mengasosiasikan fungsi protecting  kepada perlindungan WNI, namun sebenarnya fungsi perlindungan juga termasuk kepada upaya menjaga kedaulatan bangsa. Sebagai bangsa yang menjunjung tinggi hak asasi manusia, salah satu arah diplomasi Indonesia adalah  turut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, sesuai dengan isi pembukaan UUD 1945. Hal tersebut membuktikan protecting merupakan salah satu tanggung jawab penting bagi seorang diplomat.

Untuk lebih memahami partisipasi Indonesia dalam menjaga perdamaian dan keadilan, Sekdilu 38 berkesempatan menjalani Lokakarya Penanganan Penyelundupan Manusia dan Migran Ireguler yang diselenggarakan atas kerja sama antara International Organization for Migrations dengan Kemlu.  Dalam workshop tersebut, diberikan pemaparan langsung oleh Kapolda Banten, POLRI, IOM Project Manager, serta pihak lain yang kompeten dalam menangani isu tersebut. Pada hari kedua, Sekdilu 38 bahkan mendatangi tempat yang sempat menjadi lokasi para migran  yang sedang transit dan hendak bermigrasi. Masalah irregular migration saat ini bukan semata masalah tentang masuknya orang asing secara ilegal, melainkan masalah kemanusiaan. Disaat mereka berjuang untuk menuju tanah harapan demi mengubah masa depan, keselamatan tidak mereka hiraukan. Banyaknya korban yang berjatuhan merupakan hal penting yang harus diperhatikan.

Dengan adanya lokakarya ini, pengetahuan Sekdilu 38 semakin bertambah dan pola pikir pola pikir mengenai mekanisme penanganan irregular migration yang tetap harus mengutamakan hak asasi manusia di setiap langkah akan menjadi pedoman di masa mendatang.

any

Suasana Pemaparan Materi

any3

Diskusi dengan Nelayan dan Polair Banten

any2

Pemaparan tentang Proses Pengamanan Imigran Ilegal di Anyer

Simulasi Sidang ASEAN & Diskusi Bersama Walikota Bogor

Setelah ASEAN Fun Run 5K & ASEAN Village (AFRV) selesai, masih banyak kegiatan dan rutinitas lain yang menanti Sekdilu 38. Salah satu kegiatan yang harus dilakukan pasca AFRV adalah simulasi sidang ASEAN. Bertempat di salah satu hotel yang terletak di Bogor, simulasi dilakukan sebanyak 2 kali dan berlangsung mulai pukul 08.30 WIB hingga 16.30 WIB.

Pada hari pertama, simulasi sidang diawali dengan foto bersama pemimpin delegasi dengan Direktur Sekdilu, Ibu Spica Tutuhatunewa.  Sekretaris Ditjen Kerja Sama ASEAN (Sesditjen KSA), Iwan Suyudhie Amri beserta Duta Besar Wisber Louis.

sa1

Simulasi sidang dibuka oleh Direktur Sekdilu, Ibu Spica Tutuhatunewa. Sekdilu 38 mendapatkan kehormatan karena Sekretaris Ditjen Kerja Sama ASEAN (Sesditjen KSA), Iwan Suyudhie Amri beserta Duta Besar Wisber Louis yang memberikan arahan mengenai jalannya pelaksanaan sidang di ASEAN.

sam2

Direktur Sekdilu,  Ibu Spica Tutuhatunewa

sam3

 Duta Besar Wisber Louis

sam4

Sekretaris Ditjen Kerja Sama ASEAN , Iwan Suyudhie Amri

Sidang dibuka oleh Vladimir Ignatius Randy yang bertindak sebagai Chairman. Agenda pembahasan hari itu adalah upaya membuat kesepakatan terkait pemberlakuan common visa di ASEAN.

chairman

Chairman Vladimir Ignatius Randy

Setelah sidang dibuka, Perwakilan ASEAN Secretariat memberikan sambutan dan memaparkan agenda persidangan.

asec1

 Astari Anjani, Perwakilan ASEAN Secretariat

asec2

Muhammad Arif Ramadhan Perwakilan ASEAN Secretariat

Selanjutnya, perwakilan Delegasi Uni Eropa memberikan sambutan dan berbagi pengalaman tentang schengen visa yang diberlakukan di Uni Eropa.

Sidang pun dimulai, masing-masing pemimpin delegasi memaparkan posisi negara mereka terkait isu common visa. Ada negara yang setuju, adapula negara yang menganggap masih perlu waktu untuk memberlakukan common visa di ASEAN. Karena beberapa negara, khususnya Malaysia dan Singapura bersikukuh untuk tidak memberlakukan common visa sebelum prasyarat yang mereka ininkanterpenuhi, pada saat coffee break, setiap delegasi mulai melakukan upaya negosiasi informal demi tercapainya konsensus.

break1

Negosiasi antara Delegasi Kamboja, Laos, Myanmar, Malaysia dan Filipina

break2

Delegasi Kamboja Sedang Membahas Kertas Posisi

brak3

Diskusi Internal Delegasi Vietnam

malay

Suasana Diskusi Delegasi  Malaysia

Selain diskusi serius, adapula delegasi yang menggunakan pendekatan gastrodiplomacy saat bernegosiasi dengan Delegasi Singapura.

break3

Gastrodiplomacy Delegasi Singapura

Sidang berlangsung hingga petang, perwakilan ASEAN Secretariat memaparkan hasil sidang dan gambaran singkat megenai jalannya proses sidang.

asec

Shiela Rizqia Perwakilan ASEAN Sekretariat

Setelah rangkaian acara selesai, Sekdilu 38 berfoto bersama dan bersiap untuk istirahat, karena keesokan harinya masih ada agenda persidangan lainnya.

10531413_10152425408782795_2711431276301061338_o

Sekdilu 38 Kelas A

10562682_10152444567222795_4248476645776262344_o

Sekdilu 38 Kelas B

malay2

Delegasi Malaysia

spore

Delegasi Singapura

Untitled

Delegasi Thailand

Hari kedua, simulasi sidang dipandu oleh Direktur Sekdilu, Ibu Spica Tutuhatunewa  beserta Duta Besar Wisber Louis. Chairman sidang hari ini adalah Fatimah Marilyn. Sekdilu 38 terbagi menjadi 3 kelompok; Pemerintah, Investor, dan NGO yang akan membahas rencana pembangunan resort di sebuah pulau yang bernama Nirwana Island yang terletak di negara Auroraland.  Suasana persidangan disemarakkan oleh pihak NGO,yang walaupun diundang sebagai observer namun tetap menuntut kesempatan berbicara yang sama dengan perwakilan delegasi pemerintah dan investor. Sidang kedua kali ini berlangsung hingga pukul 14.00 WIB dilanjutkan dengan evaluasi kegiatan ASEAN Fun Run 5K & ASEAN Village.

mulai sidang

Suasana Sidang

ngo2

 Para NGO

Hari ketiga, Sekdilu 38 mendapat kesempatan untuk berdiskusi di pagi hari bersama Walikota Bogor, Bapak Bima Arya Sugiarto. Perjalanan Sekdilu 38 di Kota Bogor ditutup dengan kunjungan ke Istana Bogor.

a

a1

Running toward an ‘ASEAN Village’

DSC_0760

By: Dimas Muhammad

There is nothing unusual about encountering people running and strolling around at the National Monument (Monas) on a Sunday morning, but what unfolded on Sunday was extraordinary. More than 1000 people took part in the ASEAN Fun Run and Village organized by the Ministry of Foreign Affairs to celebrate the ASEAN Anniversary. Most were Indonesian, but there were also many runners who hailed from other ASEAN member states and dialogue partners. After the run there was a cultural and culinary exhibition dubbed the ASEAN Village, where visitors could behold exquisite merchandise from ASEAN countries, inquire about various histories and tourism opportunities, savor regional dishes and revel in the stunning performances of groups from ASEAN member states.

The event was as exhilarating as it was captivating, but above all it served as a platform to further promote and raise awareness among people of the imminent arrival of the ASEAN Economic Community (AEC) 2015.

The governments of ASEAN countries undoubtedly play an important role in bringing about the ASEAN community, but needless to say it is the people of ASEAN who should be the backbone of the venture. Thousands of meetings between ASEAN government officials would be hollow if the people across ASEAN remained in the dark as to what ASEAN was and if they did not feel that despite differences they were in the same boat.

A robust sense of ownership among the people in ASEAN would foster cross-border engagement and contact, which is is the foundation for greater business partnerships, migrant workers movements, educational exchanges and a myriad other cooperation efforts that would yield tremendous benefits for the people of ASEAN. Events like the ASEAN Fun Run and Village will be increasingly pivotal in ensuring that people are at the center of the AEC 2015. We need to provide more arenas for people to partake in the journey to its birth.

As I was immersed in the festivities yesterday, I could not help but think that the event was also an embodiment of what ASEAN was going through. As the clock ticks down toward the formation of AEC, ASEAN members states cannot afford to drag feet or move at a snail’s pace. In short, just like what the more than 1000 people did yesterday, ASEAN should now run and even kick into overdrive.

Indonesia must boost the competitiveness of its economy through a variety of means, including revamping infrastructure and striving to climb up the value chain. We should also endeavor to bring ASEAN into the light by involving more citizens.

Only after we run and go the extra mile can we arrive at the true “ASEAN Village”. Unlike cities, villages are not merely seen as places to earn a living; villages evoke the image of home and togetherness. The visitors of the exhibition indeed felt like birds of a feather who had flocked together.

That should be our ultimate goal: To have a community where people from different ASEAN countries no longer perceive each other as “others”, but who believe that irrespective of nationality, they belong to the same family.

This article has been published in The Jakarta Post |  Readers Forum | Tue, August 12 2014, 10:42 AM

http://www.thejakartapost.com/news/2014/08/12/your-letters-running-toward-asean-village.html

OUR DREAM PROJECT “ASEAN FUN RUN 5K & ASEAN VILLAGE”

GROGOL

When you want something, all the universe conspires in helping you to achieve it.  Kutipan karya Paulo Coelho tersebut bisa dijadikan  analogi perjuangan Sekdilu 38 mewujudkan impian membuat event besar yang sudah dicita-citakan sejak memasuki masa pendidikan. Disela kesibukan kelas dan aktivitas yang padat, Setiap malam semua siswa mempersipakan segala kebutuhan untuk menunjang acara ini. Mulai dari mengajukan kerja sama dengan berbagai instansi, bahkan meminta bantuan dari siswa PKKRT dan PK untuk membantu panitia pada acara tersebut. Berikut ini adalah gambar-gambar dari balik layar ASEAN FUN RUN 5K & ASEAN VILLAGE.

Jum’at 8 Agustus 2014- Technical Meeting

TM EMBASSIES

 

 

TM EMBASSIES2

 

TM MARSHALL

TM MARSHALL1

TM MARSHALL2

Sabtu, 9 Agustus – Registrasi Ulang Peserta

 REGISTRASI

REGISTRASI1

REGISTRASI2

REGISTRASI3

REGISTRASI4

Persiapan Dekorasi 

9AGUSTUS

9AGUSTUS1

9AGUSTUS2

9AGUSTUS3

9AGUSTUS4

ASEAN Fun Run 5K

run

RUN1

RUN5

 

ASEAN VILLAGE

Setelah berlari, pengunjung disuguhkan berbagai jenis kuliner khas negara ASEAN juga pertunjukan seni-budaya yang ditampilkan secara langsung di ASEAN Village. Pertunjukan kesenian Betawi Gambang Kromong, Tarian Filipina, Tarian Papua, bahkan Musik Dangdut berhasil menarik minat 5000 pengunjung dan menyemarakan sosialisasi Komunitas ASEAN 2015. Suasana kampung ASEAN semakin terasa dengan didatangkannya pemuda dari 10 negara anggota ASEAN yang memperkenalkan pakaian tradisional dan menampilkan drama yang mengajak kita untuk mempererat persatuan antar negara.

the village

the village1

the village2

the village3

 the village5

the village7

the village12

Dukungan Duta Besar Australia dalam Fun Run 5K

2

Violinist Cantik Maylaffayza dalam Fun Run 5K

1

Dukungan Beberapa Personil Cherrybelle 

3

Abang Jakarta Utara 2013 dan Abang Jakarta Timur Juga Berpartisipasi dalam fun Run 5K

4

5

Kegiatan ASEAN Fun Run 5K dan ASEAN Village menjadi suatu kontribusi nyata calon diplomat muda Indonesia dalam merealisasikan Komunitas ASEAN. Kesiapan Indonesia dan Negara ASEAN lainnya dalam menyambut Komunitas ASEAN 2015 dapat dianalogikan dengan kegiatan berlari yang dilaksanakan saat itu. Berlari, bukan untuk berlomba dalam kecepatan tetapi berlomba untuk menunjukkan tekad dan semangat untuk sampai ke garis finish bersama-sama, sejalan dengan motto ASEAN: one vision, one identity,one community.

 

And there Shall be Peace

Dunia Calon Diplomat Muda Indonesia

Dunia Calon Diplomat Muda Indonesia

Marble and Porcelain

a little bit of grace. a little bit of strength. a little bit of rants.

Dunia Calon Diplomat Muda Indonesia

Lone Wanderer

Dunia Calon Diplomat Muda Indonesia

Axiom

Dunia Calon Diplomat Muda Indonesia

DeviantArt: kaibaQ's gallery

Dunia Calon Diplomat Muda Indonesia

kata-kata andita

Dunia Calon Diplomat Muda Indonesia

happybirthdaytome:)

Dunia Calon Diplomat Muda Indonesia

Widy's Milieu

Dunia Calon Diplomat Muda Indonesia

Dunia Calon Diplomat Muda Indonesia

Album

Dunia Calon Diplomat Muda Indonesia

The Journey of Samodra

the thoughts, ideas, and expressions of Jhendra Samodra

Tips, Review, dan Pengalaman Hidup

Dunia Calon Diplomat Muda Indonesia

Sekdilu K38anggaan

Dunia Calon Diplomat Muda Indonesia

The Daily Post

The Art and Craft of Blogging

WordPress.com News

The latest news on WordPress.com and the WordPress community.